1 - Featured image cara jualan di WA story
Home » WhatsApp Tips » 7 Cara Jualan di WA Story agar Produk Lebih Laris

7 Cara Jualan di WA Story agar Produk Lebih Laris

Table of Contents

Setelah mendaftar ke WhatsApp bisnis, lalu apa? Mungkin itu pertanyaan Anda saat ingin mulai memanfaatkan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan pelanggan sekaligus berjualan. 

Salah satu yang efektif tapi seringkali luput dari kacamata pebisnis adalah promosi melalui WA story. Selain menandakan bahwa toko Anda sedang buka, promosi di WA story juga bisa menarik perhatian penonton saat itu juga. 

Nah, sekarang, bagaimana cara jualan di WA story dengan efektif? Yuk, kita diskusikan bersama.

Mengapa Anda Perlu Jualan di WA Story?

Sangat disayangkan kalau Anda punya toko di WhatsApp tapi tidak memaksimalkan fitur story. Ini alasan kenapa Anda harus mulai jualan di WA story:

Banyak Pengguna Suka Membuka Story

2 - Banyak Pengguna Suka Membuka Story

Kalau Anda pikir story hanya dipakai untuk pamer liburan atau update status galau, coba pikir lagi. Faktanya, banyak pengguna WhatsApp rutin membuka story teman, keluarga, bahkan akun bisnis setiap harinya. 

Kebiasaan ini jadi peluang emas buat Anda yang ingin jualan tanpa harus mengirim pesan satu per satu.

Story muncul di bagian atas tampilan WhatsApp, dan seringkali dilihat karena iseng atau mengisi waktu luang saja.! Tapi dari “iseng” itulah, perhatian bisa berubah jadi ketertarikan, bahkan pembelian. Jadi, kalau produk Anda muncul di momen itu, peluang dilirik pun makin besar.

Story Terasa Lebih Natural dan “Soft Selling”

3 - Story Terasa Lebih Natural dan “Soft Selling”

Berbeda dengan email blast atau chat langsung, konten di story terasa lebih santai dan tidak mengintimidasi. 

Pengguna melihatnya karena keinginan sendiri, bukan karena dipaksa buka pesan. Ini membuat promosi Anda terasa lebih organik dan mudah diterima.

Anda bisa tampilkan produk, diskon, testimoni, atau sekadar behind-the-scenes toko Anda—semua bisa dibungkus dengan gaya yang fun dan ringan. Bahkan, story yang sederhana bisa lebih menarik dibanding promosi yang terkesan hard selling.

7 Tips Ampuh Berjualan di WA Story agar Cepat Laku

Sudah tertarik buat jualan di WA story? Ini dia cara jualan di WA story agar laris versi kami:

1. Lengkapi Dulu Profil Toko di WhatsApp

4 - Lengkapi Dulu Profil Toko di WhatsApp

Sebelum mulai upload story jualan, pastikan dulu profil WhatsApp bisnis Anda sudah rapi dan informatif. 

Kenapa ini penting? Karena ketika orang tertarik dengan story Anda, kemungkinan besar mereka akan mengecek profil toko sebelum bertanya atau membeli. Nah, di sinilah kesan pertama dibentuk.

Buatlah deskripsi WA bisnis yang menarik, singkat, dan menggambarkan siapa Anda serta apa yang Anda jual. 

Hindari kalimat yang terlalu formal atau bertele-tele. Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan target audiens. Misalnya, jika Anda menjual skincare untuk remaja, gunakan bahasa yang ringan dan relatable.

Jangan lupa untuk menambahkan jam operasional, lokasi (kalau ada), serta mengaktifkan fitur katalog di WA

Dengan begitu, calon pembeli bisa langsung melihat daftar produk Anda tanpa harus bertanya-tanya dulu. Semakin mudah akses mereka terhadap informasi, semakin tinggi peluang konversinya.

2. Tambahkan Musik atau Caption Menarik di Story

5 - Tambahkan Musik atau Caption Menarik di Story

WA story memang tidak seperti Instagram yang punya banyak fitur, tapi Anda tetap bisa berkreasi! Menambahkan musik atau menuliskan caption yang eye-catching bisa meningkatkan daya tarik story Anda.

Caption yang menarik bukan sekadar menulis “Ready stock yaa~”, tapi bisa berupa pertanyaan singkat, pernyataan lucu, atau ajakan yang bikin orang tertarik. Contohnya:

  • “Kemeja ini laku ribuan pcs dalam sejak dirilis 😱 Mau juga?”
  • “Katanya kunci pasangan langgeng itu pake outfit kondangan couple.  Udah tau Set Couple Batik Nura ini?”

Dengan begitu, story Anda tidak terasa seperti jualan kaku, tapi lebih seperti obrolan santai dengan teman.

3. Prioritaskan Konten Video

6 - Prioritaskan Konten Video

Video memiliki daya tarik visual yang lebih tinggi dibanding gambar diam. Pergerakan, suara, dan ekspresi bisa menyampaikan pesan dengan lebih kuat dan personal. 

Misalnya, Anda bisa membuat video singkat unboxing produk, tutorial pemakaian, atau testimoni pelanggan.

Tapi ingat, perhatikan durasinya. WhatsApp membatasi story video maksimal 60 detik, jadi pastikan pesannya padat dan tidak membosankan. 

Gunakan pencahayaan yang cukup dan hindari suara bising agar hasil videonya enak ditonton.

Jika perlu menyampaikan info lebih panjang, Anda bisa membaginya jadi beberapa potongan video berturut-turut.

4. Utamakan Konten Storytelling

7 - Utamakan Konten Storytelling

Daripada hanya menampilkan harga dan stok, coba ceritakan sedikit kisah di balik produk Anda. Ini yang disebut dengan storytelling. Teknik ini membantu calon pembeli merasa lebih dekat dengan produk Anda karena ada konteks dan emosi yang dibangun.

Contoh storytelling yang bisa Anda gunakan:

  • Proses pemotretan produk, misalnya dengan latar lucu atau properti seadanya.
  • Styling ide untuk tipe tubuh tertentu, misalnya: “Buat kamu yang petite, ini trik pakai tunik biar nggak ‘ketelen’ baju!”
  • Cerita tentang komplain pertama yang Anda terima dari pelanggan, dan bagaimana Anda belajar dari kritik itu.

Konten storytelling seperti ini akan lebih mudah diingat dan membuat orang merasa terhubung, bukan sekadar jadi penonton pasif.

5. Persiapkan Kata-Kata Follow Up

8 - Persiapkan Kata-Kata Follow Up

Jangan sampai sudah capek-capek bikin story tapi bingung mau jawab apa saat ada yang respon. Maka dari itu, siapkan beberapa template jawaban yang bisa Anda gunakan untuk membalas chat pelanggan secara cepat dan sopan.

Contoh kata-kata follow-up sederhana:

“Hai kak! Terima kasih sudah lihat story kami. Produk yang di story kami adalah Abel Pants, talent menggunakan ukuran S. Boleh tau lingkar pinggang kakak biar bisa kami bantu ukuran yang sesuai?”

Dengan respon cepat dan ramah, Anda meningkatkan peluang untuk closing. Dan yang pasti, pelanggan akan merasa dihargai karena Anda tanggap.

6. Perhatikan Kualitas Video

9 - Perhatikan Kualitas Video

Pernah tidak, Anda melihat story WhatsApp seseorang yang videonya buram, pecah, atau warnanya jadi kusam? Padahal aslinya sudah direkam pakai kamera bagus. Nah, ini salah satu tantangan utama saat jualan lewat WA story—kualitas video sering menurun saat diunggah.

WhatsApp secara otomatis mengompres file media agar ukurannya kecil dan mudah dikirim. Sayangnya, ini bisa bikin video Anda jadi kurang enak dilihat, padahal visual adalah senjata utama dalam menarik perhatian.

Untuk mengakalinya, Anda bisa:

  • Rekam video dalam resolusi sedang (720p cukup) agar kualitas tetap bagus tapi tidak terlalu berat.
  • Gunakan cahaya alami atau lighting tambahan supaya hasil video lebih cerah dan jelas.
  • Hindari banyak gerakan cepat, karena itu sering bikin hasil akhir jadi blur setelah dikompres.
  • Edit video sebelum upload dengan aplikasi seperti InShot atau CapCut agar lebih rapi dan tidak perlu diedit lagi di WA.

Video yang jernih dan enak ditonton akan membuat story Anda terlihat lebih profesional, meningkatkan kepercayaan pembeli, dan tentu saja—menambah potensi closing! 

Jadi, jangan asal rekam ya, karena kualitas visual juga bagian dari pelayanan.

7. Buat Jadwal Posting Rutin

10 - Buat Jadwal Posting Rutin

Konsistensi itu kunci. Jangan cuma upload story saat ada promo besar saja. Usahakan ada update harian, entah itu stok baru, testimoni, atau sekadar ucapan “selamat pagi” dengan background produk Anda.

Story yang muncul rutin akan membuat nama toko Anda selalu terlihat oleh pelanggan. Bahkan meskipun mereka tidak membeli hari itu, setidaknya Anda tetap tertanam di benak mereka. 

Jadi saat butuh produk tertentu, Anda yang pertama kali mereka ingat.

Kesimpulan

Berjualan lewat WA story memang terlihat simpel, tapi jika dilakukan dengan strategi yang tepat, hasilnya bisa sangat menguntungkan. Dengan tips-tips di atas, Anda bisa menjadikan WhatsApp bukan hanya alat komunikasi, tapi juga etalase digital yang aktif menjangkau pelanggan setiap hari.

Untuk lebih mengoptimalkan toko WhatsApp Anda, pertimbangkan menggunakan WhatsApp API resmi yang fiturnya jauh lebih banyak dan sesuai untuk toko online.

Anda bisa mengatur pesan otomatis, mengelola katalog dengan lebih profesional, dan memantau performa dengan lebih mudah.

Di Jatis Mobile, kami menyediakan layanan WhatsApp Business API yang aman, legal, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Yuk, mulai tingkatkan penjualan Anda lewat WhatsApp bersama kami.

banner promosi whatsapp api resmi jatis mobile