perbedaan entrepreneur dan technopreneur
Home » Aplikasi dan Platform Digital » Inilah Perbedaan Entrepreneur dan Technopreneur yang Wajib Anda Ketahui!

Inilah Perbedaan Entrepreneur dan Technopreneur yang Wajib Anda Ketahui!

Table of Contents
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Bisnis telah menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang hampir tidak bisa dipisahkan dengan manusia. Di dalam penerapannya ada berbagai macam bisnis yang dapat Anda temui. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat perbedaan pula pada pihak yang menjalankan bisnis? Seperti halnya, entrepreneur dan technopreneur. Jadi apa sebenarnya perbedaan antara entrepreneur dan technopreneur ini?

 

Untuk memahami dunia bisnis dan begitu juga pihak yang menciptakan ide bisnis sekaligus menjalankannya, Jatis Mobile akan mengulas lebih jauh mengenai perbedaan entrepreneurship dan technopreneurship. Kami akan membahas mengenai keduanya mulai dari definisi, konsep, hingga perbedaan dari entrepreneur dan technopreneur

 

Pengertian Entrepreneur dan Technopreneur

 

Meskipun sama-sama bergerak di dalam dunia bisnis, entrepreneur dan technopreneur sebenarnya adalah berbeda. Untuk memahami perbedaan entrepreneur dan technopreneur, pertama-tama Anda perlu memahami pengertian dari dua istilah ini.

 

Entrepreneur adalah istilah yang kerap kali Anda dengar di keseharian. Entrepreneur tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah kata ganti untuk pengusaha yang berasal dari Bahasa Inggris. Jika Anda mendirikan dan menjalankan suatu bisnis, Anda dapat disebut sebagai entrepreneur. 

 

Entrepreneur digambarkan sebagai orang yang kreatif dan tentunya inovatif. Hal ini dikarenakan bisnis yang diciptakan selain memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri, ide bisnis tersebut dapat memecahkan suatu permasalahan yang terkadang tidak terpikirkan oleh sebagian orang. 

 

Ditambah lagi, ide bisnis ini seringnya datang dalam bentuk yang sangat kreatif. Mengembangkan ide yang sebenarnya sering dianggap biasa oleh banyak orang menjadi sesuatu yang cerdas. 

 

Selain itu, bisnis yang dibuat dan dikembangkan oleh seorang entrepreneur juga menciptakan lapangan kerja yang mana mampu membantu orang-orang yang memang membutuhkan pekerjaan. Sehingga, bisnis yang dibuat tidak hanya untuk keuntungan pihak entrepreneur semata. 

 

Lalu, apa yang dimaksud dengan technopreneur? Technopreneur jika dilihat dari pembentukan katanya sendiri adalah gabungan dari technology dan entrepreneur yang berasal dari Bahasa Inggris juga. Dapat disimpulkan sementara jika technopreneur adalah pencipta ide bisnis yang mengikutsertakan penggunaan teknologi di dalamnya. 

 

Technopreneur memiliki kecenderungan menciptakan bisnis yang mana menghadirkan suatu teknologi terbaru, atau menggunakan teknologi yang mana sebelumnya bisnis semacam itu dilakukan dengan cara tradisional atau manual. Namun, sama halnya dengan entrepreneur, technopreneur juga mencari keuntungan di dalam pengembangan bisnis ini meskipun pada akhirnya juga memiliki dampak untuk membantu menyelesaikan masalah di sekitarnya.

 

Baca juga: Pahami Apa itu Design Thinking, Sangat Penting dalam Bisnis!

 

3 Perbedaan Entrepreneur dan Technopreneur

 

Selain dari segi pengertian, entrepreneur dan technopreneur memiliki beberapa perbedaan yang dapat membantu Anda lebih memahami keduanya. Berikut adalah perbedaan entrepreneur  dan technopreneur yang perlu Anda ketahui.

 

1. Motivasi dalam Menciptakan Bisnis

 

Bagi seorang entrepreneur, motivasi merupakan salah satu aspek terpenting bagi tim yang bekerja dengannya maupun bagi seorang entrepreneur itu sendiri. Hal ini disebabkan karena seorang entrepreneur selalu dituntut untuk mempunyai ide kreatif dan inovasi yang dapat membuat bisnis mereka dapat bersaing dengan para kompetitor bisnis lainnya.

 

Selain itu, sosok entrepreneur ini harus bisa mengeksploitasi suatu pemikiran atau ide secara maksimal agar bisnis mereka dapat terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Hal ini yang menyebabkan sosok entrepreneur ini harus mempunyai motivasi yang tinggi di dalam berbisnis.

 

Sementara, motivasi dalam menciptakan bisnis bagi seorang technopreneur sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan entrepreneur. Hal yang membedakan keduanya adalah seorang technopreneur harus mempunyai ide dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis. 

 

Baca juga: Inilah Strategi Pengembangan SDM yang Bisa Dicoba

 

Anda dapat melihat sedikit idealisme di dalam motivasi seorang technopreneur. Mengapa demikian? Hal ini karena technopreneur ingin mengembangkan suatu bisnis yang menyetarakan dengan perkembangan teknologi yang sekarang sedang berkembang dengan pesat. Beberapa di antaranya, selain mendapatkan keuntungan secara finansial, para technopreneur juga akan mendapatkan pengakuan atas inovasi yang telah disumbangkannya.

 

2. Gaya Pengembangan Bisnis

 

Gaya pengembangan bisnis yang dimaksud di sini adalah bagaimana dan ke arah mana pemimpin bisnis berkecenderungan membawa bisnisnya. Pada umumnya, entrepreneur akan mengembangkan bisnisnya ke arah yang lebih profesional. Bisa dianggap bahwa perusahaan yang profesional dan memiliki pelayanan yang di atas rata-rata menjadikan target tersendiri.

 

Berbeda dengan technopreneur dan usahanya. Technopreneur akan membawa usahanya sebagai pembawa inovasi yang cerdas di mata target pasarnya. Jika technopreneur berhasil dalam mengembangkan bisnisnya, dan semua orang mengetahui bahwa inovasi ini adalah karya orisinil dari ‘sang technopreneur biasanya sudah dianggap memenuhi target bisnis. 

 

Baca juga: 4 Cara Menentukan Target Penjualan

 

3. Kompetitor dan Target Pasar

 

Bisnis yang dikembangkan oleh entrepreneur dapat dalam bentuk beragam. Hal ini karena akan sangat banyak bisnis-bisnis jenis serupa yang akan bermunculan pula. Misalnya bisnis kedai makanan cepat saji dengan menu utama ayam. Di kemudian hari akan banyak bisnis serupa yang bermunculan, maka persaingan terletak pada tingkat profesionalitas dan kekhasan rasa.

 

Pada umumnya, bisnis yang diciptakan oleh technopreneur tidak memiliki banyak kompetitor. Namun, bukan berarti tidak ada sama sekali. Mungkin Anda akan mendengar nama-nama bisnis serupa yang bisa Anda hitung dengan jari. 

 

Contohnya seperti bisnis telemedicine. Di Indonesia sendiri, teknologi telemedicine yang dikomersilkan beragam. Konsep yang dikembangkan juga sama, namun mungkin ada perbedaan dari segi tertentu. Seperti tampilan interface dan mungkin proses transaksi.

 

Saat ini, ada begitu banyak layanan yang dapat Anda manfaatkan sebagai seorang technopreneur untuk menjalankan dan juga mengembangkan bisnis. Beberapa di antaranya adalah dengan menggunakan layanan atau produk berupa aplikasi untuk bisnis Anda seperti toko online dan aplikasi untuk bisnis. 

 

Ingin tahu informasinya lebih lanjut? Hubungi Jatis Mobile sekarang juga untuk berkonsultasi dengan tim kami mengenai kebutuhan bisnis Anda saat ini.