Home » Marketing dan Bisnis » 4 Tingkatan Brand Awareness yang Perlu Diketahui

4 Tingkatan Brand Awareness yang Perlu Diketahui

Table of Contents
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Apabila ingin menjadi pebisnis yang lebih andal, maka Anda harus mempelajari apa saja tingkatan brand awareness. Salah satu elemen penting dari keberhasilan suatu perusahaan adalah brand awareness. Artinya, makin banyak orang yang sadar akan merek yang Anda miliki, maka akan makin besar juga kemungkinan orang-orang membeli produk dari merek tersebut.

 

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja tingkatan brand awareness serta penjelasan dari setiap tingkatannya. Namun sebelum itu, Anda harus mengetahui apa yang dimaksud dengan brand awareness secara lebih mendalam terlebih dahulu. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

 

Apa Itu Brand Awareness?

 

Brand awareness adalah istilah pemasaran yang digunakan untuk mengukur sejauh mana konsumen mengenali sebuah merek, baik itu produknya maupun namanya. Idealnya, kesadaran konsumen terhadap sebuah merek dapat mencakup persepsi positif terhadap kualitas yang membedakan produk yang ditawarkan dari pesaingnya.

 

Produk dan layanan yang mempertahankan tingkat brand awareness yang tinggi cenderung akan menghasilkan lebih banyak penjualan dan memiliki lebih banyak pendapatan. Konsumen yang dihadapkan pada pilihan mengenai produk apa yang ingin dibeli lebih cenderung akan memilih produk yang sudah terkenal daripada yang tidak dikenal.

 

Baca juga: 6 Cara Menganalisis Keluhan Pelanggan

 

Sebagai contoh, Anda dapat melihat industri minuman bersoda. Jika mereknya dihapus dari kemasan, banyak minuman bersoda yang tidak bisa dibedakan. Raksasa industri tersebut, seperti Coca-Cola dan Pepsi, mengandalkan brand awareness untuk membuat merek mereka dapat dijangkau oleh konsumen.

 

Selama bertahun-tahun, perusahaan-perusahaan ini telah menerapkan strategi periklanan dan pemasaran yang telah meningkatkan brand awareness di kalangan konsumen, dan secara langsung menghasilkan penjualan yang lebih tinggi. Tingkat brand awareness yang lebih tinggi dari sebuah merek dalam suatu industri dapat berfungsi sebagai parit ekonomi yang mencegah pesaing memperoleh pangsa pasar tambahan.

 

4 Tingkatan Brand Awareness dalam Bisnis

 

Dalam praktiknya, brand awareness dapat dibagi menjadi empat tingkatan yang dapat digambarkan menggunakan sebuah piramida. Berikut ini adalah gambaran tingkatan brand awareness melalui piramida tersebut.

Brand Awareness Pyramid

Ketika Anda ingin mulai membangun brand awareness, maka keempat konsep tingkatan di atas harus dapat Anda pahami terlebih dahulu. Untuk membantu Anda memahaminya, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

 

1. No Awareness

 

Ketika Anda baru memulai sebuah bisnis, pasti tidak banyak orang yang tahu tentang perusahaan, merek, atau produk yang Anda tawarkan. Kalaupun ada yang tahu, kemungkinan besar orang-orang tersebut hanya lah orang-orang yang terlibat dalam bisnis atau orang-orang terdekat Anda.

 

Pada saat itu, Anda berada di tingkatan awal brand awareness atau di level paling bawah piramida, yaitu No Awareness. Artinya, seperti yang sudah dijelaskan di atas, tidak ada atau tidak banyak orang yang tahu tentang merek Anda. Namun, pada titik ini, Anda memiliki peluang yang paling baik untuk membangun brand awareness.

 

2. Brand Recognition

 

Brand recognition mengacu pada kemampuan konsumen untuk menginformasikan bahwa mereka pernah melihat atau mendengar merek tertentu sebelumnya. Hal ini tidak selalu mengharuskan konsumen untuk dapat mengidentifikasi merek tersebut dengan benar. Sebaliknya, brand recognition berarti bahwa konsumen dapat sekadar mengenali merek, baik dari nama yang cukup familier, kemasan, logo, dan lain sebagainya.

 

Baca juga: 4 Cara Menentukan Target Penjualan

 

 

3. Brand Recall

 

Brand recall mengacu pada kemampuan konsumen untuk mengingat merek dengan benar dari ingatan ketika melihat sebuah kategori produk. Sebagai contoh, ketika seseorang melihat minuman bersoda, maka mereka akan dengan mudah langsung mengingat antara Coca-Cola, Fanta, atau Pepsi.

 

Saat melihat sebuah kategori produk, sebagian besar konsumen hanya dapat mengingat sekitar 3–5 nama merek. Dalam pengujian konsumen, hanya sedikit konsumen yang dapat mengingat lebih dari tujuh nama merek dalam kategori tertentu. Bahkan, untuk kategori produk dengan minat rendah, sebagian besar konsumen hanya dapat mengingat satu atau dua nama merek saja.

 

4. Top of Mind

 

Ketika konsumen hanya dapat mengingat satu merek dagang dalam kategori produk apa pun, hal itu disebut sebagai top of mind awareness. Dengan dominasi brand awareness yang dimilikinya, konsumen akan selalu mengasosiasikan seluruh produk dari kategori tersebut dengan merek itu, dan merek tersebut akan menjadi nama produknya.

 

Sebagai contoh, ketika berbicara mengenai celana jeans, satu-satunya merek yang akan muncul di ingatan kebanyakan orang adalah Levi’s. Bahkan, sebagian besar orang sudah menyebut celana jeans dengan celana Levi’s, seperti yang dapat Anda lihat ketika menemukan sebuah permak pakaian, pasti pemiliknya menamainya permak Levi’s.

 

Bagaimana Cara Mengetahui Tingkatan Brand Awareness Sebuah Bisnis?

 

Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkatan brand awareness. Biasanya, Anda dapat menggunakan survei, yang berisi mengenai pengetahuan mereka tentang merek atau kategori produk. Selain itu, dua jenis tes ingatan juga dapat digunakan untuk mengukur brand awareness, yaitu:

 

  1. Tes ingatan dengan bantuan (Aided Recall Test), di mana responden diberi beberapa nama merek dan ditanya apakah mereka pernah melihat atau mendengarnya. Dalam beberapa tes ingatan dengan bantuan, responden mungkin juga diminta untuk menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang merek, seperti menggambarkan kemasan, warna, logo atau ciri khas lainnya. Tes ini dilakukan untuk menguji brand recognition.
  2. Tes ingatan tanpa bantuan (Unaided Recall Test), di mana responden disajikan dengan kategori produk dan diminta untuk menominasikan merek yang terkait sebanyak mungkin. Tes ini dilakukan untuk menguji brand recall.

 

Baca juga: Apa itu Chatbot dalam Dunia Teknologi Bisnis?

 

Tingkatkan Brand Awareness dengan SMS Marketing dari Jatis Mobile

 

Nah, kira-kira bisnis Anda berada di tingkatan brand awareness yang mana? Jika Anda ingin meningkatkan brand awareness bisnis yang tengah dijalankan saat ini, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melakukan SMS marketing dari Jatis Mobile. Melalui SMS marketing, Anda akan mengirimkan pesan pemasaran langsung ke nomor pengguna yang berada di kawasan tertentu.

 

Tingkat penerimaan pesan pemasaran yang dikirimkan melalui SMS marketing adalah salah satu yang tertinggi. Dengan begitu, akan ada lebih banyak orang yang menerima pesan pemasaran tersebut, dan kemudian akan mulai mengenali merek Anda. Jika tertarik untuk menggunakannya, langsung saja hubungi Jatis Mobile sekarang juga!