Strategi Pengembangan UMKM
Home » Marketing dan Bisnis » 3 Strategi Pengembangan UMKM

3 Strategi Pengembangan UMKM

Table of Contents
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Sebelum memulai bisnis UMKM, Anda harus mempelajari strategi pengembangan UMKM terlebih dahulu agar modal yang Anda keluarkan tidak akan terbuang sia-sia. Mengetahui strategi bisnis yang tepat untuk mengembangkan bisnis dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan arus modal yang dikeluarkan oleh perusahaan.

 

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari berbagai strategi pengembangan UMKM yang efektif dan efisien. Namun sebelum itu, Anda harus mengetahui apa yang dimaksud dengan bisnis UMKM terlebih dahulu. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

 

Apa Itu UMKM?

 

UMKM adalah usaha mikro, kecil, dan menengah yang dapat dimiliki oleh perorangan dan/atau suatu badan usaha. Pemerintah Indonesia telah mengatur UMKM di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta mengelompokkan jenis usaha berdasarkan aset dan omzet tahunannya.

 

  1. Usaha Mikro: usaha ekonomi produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan dengan aset maksimal Rp50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) serta omzet tahunan maksimal Rp300 juta.
  2. Usaha Kecil: usaha ekonomi produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian langsung dan tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar. Jumlah aset dari usaha kecil harus berada di antara Rp50 juta hingga Rp500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) serta omzet tahunan maksimal Rp2,5 miliar.
  3. Usaha Menengah: usaha ekonomi produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian langsung dan tidak langsung dari Usaha Besar. Jumlah aset dari usaha kecil harus berada di antara Rp500 juta hingga Rp10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) serta omzet tahunan maksimal Rp50 miliar.

 

Usaha yang tidak termasuk ke dalam kategori di atas dapat dimasukkan ke dalam jenis Usaha Besar. Artinya, seluruh usaha ekonomi produktif dengan aset lebih dari Rp10 miliar dan omzet tahunan lebih dari Rp50 miliar dapat dikategorikan sebagai Usaha Besar.

 

Baca Juga: 3 Contoh Email Marketing Untuk Bisnis yang Menarik

 

3 Strategi Pengembangan UMKM

 

Mengembangkan bisnis UMKM memang bukan merupakan hal yang mudah. Anda pasti akan menemukan banyak sekali tantangan yang akan ditemui di tengah perjalanan bisnis. Berikut ini adalah beberapa strategi pengembangan UMKM yang dapat Anda lakukan.

 

1. Lakukan Riset Pasar

 

Saat Anda mencari cara untuk mengembangkan bisnis UMKM, salah satu cara terbaiknya adalah dengan melakukan riset pasar. Ini tidak hanya membuat Anda lebih memahami pelanggan yang ada, tetapi juga pelanggan potensial Anda.

 

Penting untuk memiliki wawasan yang cukup tentang target pasar Anda dan mengetahui apa yang mereka butuhkan. Dengan begitu, Anda dapat melihat bagaimana bisnis (produk dan layanan yang disediakan) dapat tumbuh dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

 

Jangan lupa juga untuk melakukan riset mengenai pesaing Anda. Mengetahui apa kekuatan dan kelemahan mereka dapat membantu mendorong Anda untuk membuat keputusan yang lebih tepat, baik dari segi produksi, distribusi, hingga pemasaran.

 

2. Berpartisipasi dalam Acara Jejaring Bisnis

 

Meningkatkan visibilitas merek Anda dapat meningkatkan ketertarikan pelanggan baru terhadap merek dan mengembangkan bisnis Anda. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menghadiri acara networking. Anda dapat memperluas jejaring dalam acara seperti ini dengan:

 

  1. Menghadiri dan bertemu pemilik bisnis lainnya;
  2. Memasang booth untuk mempromosikan bisnis Anda;
  3. Berbicara sebagai pakar industri.

 

Baca Juga: 4 Cara Membuat Chatbot WhatsApp

 

3. Tingkatkan Retensi Pelanggan

 

Mendapatkan pelanggan baru saja tidak akan cukup untuk mengembangkan bisnis UMKM ke titik yang lebih jauh. Anda juga perlu membuat pelanggan yang sudah ada untuk melakukan pembelian ulang. Saat Anda meningkatkan retensi pelanggan, Anda juga membangun loyalitas pelanggan, yang mana dapat meningkatkan volume penjualan dan pendapatan.

 

Faktanya, Anda akan mengeluarkan biaya lima kali lipat lebih banyak untuk mendapatkan pelanggan baru daripada untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Oleh karena itu, berfokus pada mempertahankan pelanggan berarti bisnis Anda tidak akan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang bukan merupakan investasi yang sudah terjamin keberhasilannya.

 

Anda dapat meningkatkan retensi pelanggan dengan beberapa cara, antara lain:

 

  1. Memprioritaskan layanan pelanggan: Jika Anda tidak memperlakukan pelanggan dengan benar, mereka tidak akan mau setia pada bisnis Anda. Memastikan Anda dapat mengatasi masalah mereka dan memberi mereka pengalaman terbaik menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka sebagai pelanggan.
  2. Membuat program loyalitas pelanggan: Program loyalitas pelanggan bekerja dengan cara memberi penghargaan kepada pelanggan yang sudah ada atas kesetiaan mereka terhadap bisnis Anda. Mereka juga dapat membantu Anda menarik pelanggan baru atau mendapatkan kembali pelanggan yang sudah lama tidak menggunakan produk atau layanan Anda.
  3. Tepati janji: Tidak ada yang suka merasa dilupakan. Jika Anda memberi tahu pelanggan bahwa Anda akan menindaklanjuti masalahnya dengan informasi lebih lanjut atau menghubungi mereka di kemudian hari, maka lakukan hal tersebut. Jika tidak, hal itu dapat memberikan kesan buruk kepada pelanggan tentang bisnis Anda.
  4. Menggunakan Customer Relations Management (CRM): Sistem CRM dapat membantu bisnis Anda mengelola hubungan dengan pelanggan yang ada dan calon pelanggan dengan cara menyimpan informasi pelanggan dan mengidentifikasi peluang penjualan. Salah satu manfaat terbesarnya adalah data tersebut dapat disimpan di satu tempat, sehingga Anda dan karyawan lain yang membutuhkannya dapat mengaksesnya dengan lebih mudah.
  5. Meluncurkan email campaign: Menggunakan kampanye email dapat membantu memastikan pelanggan selalu mengingat bisnis Anda. Ini juga cara yang bagus untuk memindahkan pelanggan yang sudah ada dan calon pelanggan melalui sales funnel Anda.
  6. Membalas pesan pelanggan: Pelanggan Anda perlu memiliki wadah untuk memberikan pertanyaan atau untuk berbagi umpan balik, masalah, atau keluhan. Meluangkan waktu untuk merespons dan terlibat dengan mereka menunjukkan bahwa Anda menghargai pemikiran mereka dan menganggap serius kekhawatiran mereka.

Nah, apabila Anda ingin mengembangkan UMKM melalui strategi peningkatan retensi pelanggan, Anda dapat menggunakan layanan dari Jatis Mobile. Kami menyediakan layanan CRM untuk membantu Anda mengelola hubungan dengan pelanggan, email marketing untuk melakukan email campaign, serta chatbot AI untuk membalas pesan pelanggan secara otomatis. Tertarik menggunakannya? Yuk, langsung saja hubungi Jatis Mobile sekarang juga untuk informasi lebih lanjut!