Contoh Strategi Implementasi Business Development
Home » Marketing dan Bisnis » 7 Contoh Strategi Implementasi Business Development

7 Contoh Strategi Implementasi Business Development

Table of Contents
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Sebagai pengusaha, Anda harus mengetahui contoh strategi implementasi business development agar dapat mengembangkan bisnis lebih jauh lagi. Dalam istilah yang paling sederhana, business development dapat diartikan sebagai ide, inisiatif, dan aktivitas yang dapat membantu bisnis menjadi lebih baik.

 

Business development dapat mencakup banyak tujuan, seperti peningkatan penjualan, perluasan bisnis, pembentukan kemitraan strategis, dan peningkatan profitabilitas. Lantas, apa sih contoh strategi implementasi business development? Namun, sebelum membahas itu, Anda harus memahami lebih dalam mengenai apa itu business development.

 

Pengertian Business Development

 

Business development adalah proses penerapan strategi dan peluang di seluruh organisasi Anda untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan pendapatan. Business development mengejar peluang untuk membantu bisnis Anda tumbuh, mengidentifikasi prospek baru, dan mengubah lebih banyak prospek menjadi pelanggan.

 

Kegiatan business development dapat melibatkan berbagai departemen, termasuk penjualan, pemasaran, manajemen proyek, manajemen produk, dan manajemen vendor. Bahkan, jaringan, negosiasi, kemitraan, dan upaya penghematan biaya juga dapat terlibat. Semua departemen dan aktivitas yang berbeda ini didorong oleh dan diselaraskan dengan tujuan business development.

 

Sebagai contoh, sebuah bisnis memiliki produk atau layanan yang sukses di satu wilayah, seperti Indonesia. Lalu, tim business development menilai potensi untuk melakukan ekspansi lebih lanjut. Setelah semua uji tuntas, penelitian, dan studi, ditemukan bahwa produk atau layanan tersebut dapat diperluas ke wilayah baru, seperti Malaysia dan Singapura.

 

Baca Juga: 9 Cara Membuat Strategi Marketing untuk Usaha Anda

 

7 Contoh Strategi Implementasi Business Development

 

Business development adalah taktik yang dapat Anda terapkan untuk memberi dampak positif bagi perusahaan dengan berbagai cara. Taktik ini dapat membantu Anda mengidentifikasi prospek yang ideal, jaringan yang lebih efektif, meningkatkan brand awareness, dan menemukan peluang baru. Berikut ini adalah contoh strategi implementasi business development yang perlu Anda ketahui.

 

1. Berinovasi dengan Cara Anda Berjejaring

 

Bukan rahasia lagi bahwa cold call atau berjejaring melalui telepon sudah menjadi kurang efektif daripada sebelumnya. Alih-alih, berinovasilah dalam cara Anda berjejaring dengan membangun hubungan yang kuat dengan prospek, seperti bertemu langsung dengan mereka di acara konferensi, pameran dagang, atau acara yang terkait dengan industri Anda.

 

Selain itu, Anda juga dapat menjelajahi jaringan secara online seperti melalui LinkedIn dan situs sosial lainnya untuk menemukan prospek potensial. Anda juga dapat menjangkau orang-orang yang mendaftar atau berlangganan email atau orang-orang yang melengkapi formulir lain di website Anda.

 

2. Tawarkan Konsultasi

 

Salah satu ide implementasi business development yang cukup oke adalah dengan menawarkan konsultasi dan penilaian untuk prospek. Anda dapat berbicara tentang cara produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini dapat membantu prospek memutuskan apakah mereka membutuhkan produk atau layanan tersebut atau tidak, hingga akhirnya melakukan konversi.

 

Sebaliknya, konsultasi dan penilaian juga dapat mengungkap bagaimana calon pelanggan tidak cocok untuk produk Anda. Hal ini juga sama berharganya karena dapat mencegah Anda membuang-buang waktu memberikan mereka konsultasi atau harus berurusan dengan pelanggan yang tidak puas.

 

3. Berikan Demo Penjualan untuk Prospek

 

Berikan prospek Anda demo penjualan sehingga mereka dapat melihat cara kerja produk atau layanan Anda. Pastikan demo ini disesuaikan untuk menunjukkan kepada prospek bagaimana produk atau layanan tersebut dapat mengatasi masalah yang sedang mereka hadapi. Anda dapat membagikan demo ini secara langsung, melalui email, menunjukkannya di website Anda, atau melalui video call.

 

Baca Juga: 3 Tujuan Digital Marketing dalam Bisnis

 

4. Berikan Prospek dengan Beberapa Jenis Konten

 

Jangan hanya memberikan demo penjualan saja, pastikan juga untuk memberikan prospek Anda berbagai jenis konten seperti blog, video, dan postingan media sosial. Hal ini dapat membuat mereka mempelajari lebih lanjut tentang merek dan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

 

Namun, jika ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, Anda dapat menemui prospek secara langsung (baik itu secara offline atau online) dan menyediakan konten yang mereka sukai untuk dibaca atau ditonton. Pastikan semua konten ini dapat diunduh dan/atau dibagikan sehingga prospek dapat mengirimkannya ke orang lain.

 

5. Investasikan Uang untuk Website

 

Kesan pertama adalah hal yang sangat penting, dan dalam kebanyakan kasus, website Anda merupakan hal yang dapat menjadi kesan pertama kepada setiap prospek. Jadi, pastikan untuk membuat website Anda dapat diakses dengan mudah, dinavigasi tanpa gangguan, enak dilihat, dan dapat membantu sebaik mungkin.

 

Mengambil langkah seperti membuat website Anda menarik secara visual, menghubungkan profil media sosial, menerapkan SEO ke dalam berbagai halaman dan konten website, memberikan tautan ke produk atau layanan, serta mengunggah konten secara aktif dapat sangat bermanfaat saat melakukan business development.

 

Baca Juga: Inilah Cara Menentukan Niche Market

 

6. Kembangkan Kemampuan Karyawan

 

Karyawan adalah elemen yang sangat penting bagi setiap bisnis. Tanpa adanya karyawan, administrasi dan operasional bisnis tidak akan dapat berjalan. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk mengembangkan bisnis adalah dengan mengembangkan kemampuan dari setiap karyawan, terutama orang-orang yang mengisi posisi krusial di perusahaan Anda.

 

Ada banyak sekali yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan kemampuan karyawan, mulai dari mengadakan seminar, memberikan pelatihan khusus, hingga mengadakan acara sharing rutinan. Aktivitas mana pun yang Anda pilih, pastikan saja untuk memberikan topik yang sesuai agar kemampuan tersebut dapat berguna untuk mengembangkan bisnis Anda.

 

7. Membuat Toko Online

 

Di era yang sudah serba digital, orang-orang sudah mulai mengalihkan kegiatannya ke dalam dunia digital, salah satunya adalah berbelanja. Seperti yang sudah kita ketahui, cara terbaik bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan menjual produk atau layanannya kepada pelanggan.

 

Dengan kemudahan teknologi dan internet, sekarang sudah ada banyak sekali pelanggan yang lebih senang berbelanja secara online. Oleh karena itu, untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis, Anda harus memanfaatkan peluang ini dengan membuat toko online yang mudah diakses dan dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih simpel kepada pelanggan.

 

Salah satu layanan yang dapat membantu Anda membuka toko online adalah BerandaToko dari Jatis Mobile. Melalui BerandaToko, Anda dapat membuat toko online melalui WhatsApp, yang merupakan platform perpesanan terpopuler digunakan oleh masyarakat Indonesia. Yuk, hubungi Jatis Mobile sekarang juga untuk membuka toko online Anda!