5 Tujuan Artificial Intelligence

Tujuan Artificial Intelligence yang paling utama adalah untuk menciptakan mesin yang dapat bekerja dengan menirukan kecerdasan manusia. Namun, pada praktiknya, jenis-jenis kecerdasan tersebut dibagi ke dalam beberapa bentuk yang berbeda, seperti pengolahan data, berpikir logis, hingga pemecahan masalah dan pemberian rekomendasi.

 

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja tujuan Artificial Intelligence secara lebih mendalam. Namun sebelum itu, akan sangat baik jika Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Artificial Intelligence terlebih dahulu. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Artificial Intelligence?

Artificial Intelligence (AI) adalah cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan kecerdasan mesin agar dapat berpikir dan bekerja dengan kecerdasan manusia. Sebagai contoh, mesin dapat mengenali bahasa manusia, memecahkan masalah, belajar, mengolah data, hingga memberikan prediksi dan rekomendasi.

 

Lanskap AI tersebar di seluruh konstelasi teknologi seperti machine learning, natural language processing, vision computer, dan lain sebagainya. Teknologi mutakhir seperti AI memungkinkan sistem dari komputer atau mesin lain yang serupa untuk memahami bahasa manusia, belajar dari contoh, membuat prediksi, dan masih banyak lagi.

 

Meskipun setiap teknologi berkembang secara independen, tetapi ketika diterapkan dalam kombinasi dengan teknologi lain, data, analitik, dan otomatisasi, itu dapat merevolusi bisnis dan membantu perusahaan mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, banyak perusahaan besar yang menggelontorkan dana yang besar untuk dapat mengimplementasikan AI dalam sistem bisnisnya.

 

Baca Juga: Apa itu API dalam Program?

 

Tujuan Artificial Intelligence

 

Tujuan umum dari Artificial Intelligence yang diharapkan oleh peneliti adalah agar mesin dapat memiliki kecerdasan seperti manusia. Tujuan tersebut dipecah menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik. Berikut ini adalah tujuan Artificial Intelligence yang perlu Anda ketahui.

 

1. Logika dan Pemecahan Masalah

 

Peneliti awalnya mengembangkan algoritma yang meniru penalaran yang digunakan manusia langkah demi langkah ketika mereka memecahkan teka-teki atau membuat deduksi logis.

 

Pada akhir tahun 1980-an dan 1990-an, penelitian AI telah mengembangkan metode untuk menangani informasi yang tidak pasti atau tidak lengkap, menggunakan konsep dari probabilitas dan ekonomi.

 

Banyak dari algoritma ini terbukti tidak cukup untuk memecahkan masalah penalaran besar karena mereka mengalami “combinatorial explosion“, yaitu mereka menjadi lebih lambat secara eksponensial ketika masalah bertambah besar.

 

Bahkan manusia jarang menggunakan deduksi langkah demi langkah yang dapat dimodelkan oleh penelitian AI pada masa awal. Mereka memecahkan sebagian besar masalah menggunakan penilaian yang cepat dan intuitif.

 

2. Representasi Pengetahuan dan Rekayasa Pengetahuan

 

Representasi pengetahuan dan rekayasa pengetahuan adalah salah satu inti dari penelitian AI. Banyak masalah yang diharapkan dapat diselesaikan oleh mesin akan membutuhkan pengetahuan dunia yang luas.

 

Beberapa hal yang perlu dapat dipahami oleh AI adalah objek, properti, kategori, dan hubungan antar objek; situasi, peristiwa, keadaan, dan waktu; sebab dan akibat; serta pengetahuan tentang pengetahuan (apa yang orang lain ketahui tentang apa yang kita ketahui) agar dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik.

 

Representasi dari “apa yang ada” adalah ontologi, yaitu himpunan dari objek, relasi, konsep, dan sebagainya yang diketahui oleh mesin. Ontologi yang paling umum disebut ontologi atas, yang berusaha memberikan dasar untuk semua pengetahuan lain dan bertindak sebagai mediator antara ontologi domain yang mencakup pengetahuan khusus tentang domain pengetahuan tertentu (bidang minat atau bidang lain yang menjadi perhatian).

 

3. Merencanakan

 

Agen kecerdasan dapat menyediakan cara untuk membayangkan masa depan. Perencanaan yang dilakukan menggunakan sistem AI dapat membantu menentukan tindakan prosedural yang dapat digunakan oleh suatu sistem untuk mengoptimalkan kinerja secara keseluruhan dan mencapai tujuannya melalui analisis prediktif, analisis data, peramalan, dan model pengoptimalan. Dengan bantuan AI, manusia dapat membuat prediksi untuk masa depan dan memastikan konsekuensi dari tindakan yang diambil.

 

Baca Juga: Biaya Whatsapp Business Platform yang Wajib Diketahui

 

4. Belajar

 

Cara yang digunakan agar sebuah mesin dapat bekerja seperti manusia adalah dengan membuatnya dapat belajar bekerja seperti manusia. Machine Learning (ML), konsep dasar dari penelitian AI sejak awal bidang ini terbentuk, adalah studi tentang algoritma komputer yang meningkat secara otomatis melalui pengalaman yang dialaminya.

 

Kemampuan belajar dari mesin yang dilengkapi dengan AI menggabungkan semua keterampilan kognitif manusia dan melakukan tugas dengan kemampuan yang lebih baik daripada manusia. AI diharapkan dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan karena tugas akan dilakukan dengan efisiensi yang lebih tinggi dan membebaskan manusia dari tugas yang repetitif dan berisiko.

 

AI umumnya menggunakan dua model pembelajaran, yaitu supervised learning dan unsupervised learning, di mana perbedaan utamanya terletak pada penggunaan kumpulan data berlabel. Sistem AI memerlukan sedikit atau bahkan tanpa campur tangan manusia sama sekali karena sistem AI dapat belajar secara mandiri. Sebagai contoh, machine learning mendefinisikan proses pembelajaran otomatis.

 

5. Mengembangkan Kreativitas

 

AI dapat mengembangkan kreativitas dan pemikiran buatan yang dapat membantu manusia menyelesaikan tugas dengan lebih baik. AI dapat menganalisa data dalam jumlah yang besar, lalu mempertimbangkan sebuah opsi dari masalah dan alternatif lainnya, serta mengembangkan peluang yang kreatif bagi manusia untuk terus maju.

 

AI juga menawarkan sebuah platform yang dapat membantu manusia untuk meningkatkan dan memperkuat kreativitasnya karena AI dapat mengembangkan banyak ide dan konsep baru. Hal tersebut dapat menginspirasi dan meningkatkan proses kreatif secara keseluruhan. Sebagai contoh, sistem AI dapat menyediakan beberapa opsi desain interior yang dapat digunakan untuk tata letak rumah yang dirender secara 3D.

 

Apabila Anda tertarik untuk menerapkan AI pada bisnis, yuk langsung saja gunakan chatbot WhatsApp dari Jatis Mobile. Dengan chatbot Anda dapat membuat layanan konsumen berbasis AI untuk membantu melayani konsumen dengan lebih mudah yakni dapat membalas pesan secara otomatis. Jika tertarik menggunakannya, langsung saja gunakan layanan AI dari Jatis Mobile sekarang juga!