cara menawarkan produk ke konsumen
Home » Marketing dan Bisnis » 7 Cara Menawarkan Produk ke Konsumen, Buat Penjualanmu Meningkat!

7 Cara Menawarkan Produk ke Konsumen, Buat Penjualanmu Meningkat!

Table of Contents
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Anda harus mengetahui bagaimana cara menawarkan produk ke konsumen sebagai seorang salesperson. Proses penawaran produk kepada konsumen, atau proses penjualan produk sendiri memang merupakan salah satu elemen utama dari sebuah bisnis. Tanpa adanya proses penjualan, maka sebuah bisnis tidak akan bisa meningkatkan pendapatan.

Melalui artikel ini, Anda dapat mempelajari berbagai macam cara menawarkan produk ke calon konsumen yang efektif dan efisien. Dengan begitu, perusahaan bisa meningkatkan volume penjualan dan pendapatannya. Mari simak selengkapnya di bawah ini!

7 Cara Menawarkan Produk ke Konsumen

Cara Menawarkan Produk ke Konsumen

Konsumen merupakan sumber pendapatan dari sebuah perusahaan. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui cara menawarkan produk ke mereka agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Berikut ini adalah beberapa cara menawarkan produk ke calon konsumen yang dapat Anda pelajari:


1. Ketahui Produk yang Dijual

Anda harus mengetahui secara mendalam mengenai produk atau layanan yang perusahaan Anda tawarkan, mulai dari seluruh fiturnya, keunggulan produk, hingga bagaimana cara menggunakannya.

Pengetahuan akan produk (product knowledge) tersebut akan sangat membantu ketika Anda menawarkan produk kepada calon pelanggan, karena pasti mereka akan banyak sekali bertanya mengenai keunggulan produk atau layanan tersebut dibandingkan yang lain sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli.

Untuk membuat konsumen lebih yakin terhadap produk atau layanan yang Anda tawarkan, coba berikan contoh konkret bagaimana produk atau layanan tersebut dapat menyelesaikan masalah konsumen. Selain itu, Anda juga dapat memberikan testimoni dari konsumen loyal Anda sebagai bukti nilai produk yang nyata.



2. Kenali Target Pasar

Di atas segalanya, Anda tidak bisa menawarkan suatu produk dengan efektif jika tidak memahami kepada siapa produk tersebut ingin dijual dan seperti apa kondisi pasarnya.

Mengenali pasar bukan hanya sekadar mengetahui nama, jabatan, afiliasi, media sosial, dan e-mail mereka saja. Anda harus benar-benar memahami apa yang membuat mereka tergerak dan hal apa yang sesuai dengan keinginan mereka.

Ketika Anda telah benar-benar kenal mereka, proses penjualan produk akan menjadi jauh lebih lancar dari sebelumnya. Anda dapat menghubungkan fitur dari produk yang ditawarkan dengan masalah mereka, memberikan penjelasan bahwa produk yang Anda tawarkan merupakan solusi dari masalah mereka, dan lain sebagainya dalam level yang lebih personal.

Baca Juga: 5 Cara Pemasaran Produk Bisnis



3. Tingkatkan Kemampuan Sosial

Penjualan adalah proses yang sangat melibatkan kecerdasan sosial, di mana Anda harus berhubungan langsung dengan orang banyak (konsumen) untuk menawarkan produk. Oleh karena itu, makin baik kemampuan sosial yang dimiliki oleh seorang salesperson, maka akan makin efektif penjualan yang mereka lakukan. 

Beberapa kemampuan sosial yang perlu dimiliki oleh setiap salesperson adalah kemampuan mendengar, kemampuan menyampaikan pikiran dengan baik, kemampuan membaca emosi orang lain, dan masih banyak lagi. Selain itu, seorang salesperson juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik agar dapat menyampaikan pitching dengan maksimal.



4. Berikan Pertanyaan dan Mendengarkan

Tidak peduli seberapa teliti Anda telah memahami target pasar, pasti akan ada hal yang tidak diketahui, dan Anda tidak akan dapat membantu pembeli memecahkan masalah mereka jika tidak memahami hal tersebut. Untuk alasan ini, sangat penting bagi seorang salesperson untuk mengajukan pertanyaan guna menggali lebih dalam mengenai target pasar.

Anda perlu menjadi orang yang penasaran dengan segala sesuatu. Siapkanlah beberapa pertanyaan yang dapat menggali lebih dalam mengenai target pasar sebelumnya untuk menjawab rasa penasaran tersebut.

Selain itu, Anda juga harus menjadi pendengar yang aktif, tunjukkan ketertarikan terhadap jawaban konsumen agar mereka lebih percaya untuk lebih terbuka terhadap Anda. Dengan begitu, Anda bisa menawarkan produk dengan lebih lancar.



5. Sesuaikan dengan Konsumen

Sangat bagus ketika seorang salesperson membawa kepribadian unik yang dimilikinya ke dalam proses penjualannya. Namun, ingatlah bahwa Anda juga harus memperhatikan kepribadian konsumen dan menyesuaikan pendekatannya. Kepribadian setiap orang akan berdampak pada apa yang ingin didengar oleh seseorang ketika mendapatkan penawaran.

Berikut ini adalah rincian singkat mengenai empat tipe kepribadian utama manusia dan preferensinya:

  1. Asertif: Tertarik pada hasil dan intinya.
  2. Ramah: Tertarik pada ide-ide kreatif, visi, dan gambaran besar.
  3. Ekspresif: Tertarik pada orang-orang dan bagaimana sebuah gagasan dapat memengaruhi orang lain.
  4. Analitik: Tertarik pada fakta, angka, dan data.

Setelah Anda mengetahui kategori mana yang cocok dengan konsumen tersebut, coba mainkan preferensi mereka dan sesuaikan pesan dan presentasi Anda untuk memahami apa yang paling penting bagi mereka.

Baca Juga: 7 Cara Marketing Online untuk Bisnis



6. Ciptakan Rasa Urgensi

Setelah berhasil mengomunikasikan nilai dari sebuah produk, selanjutnya Anda harus dapat menciptakan rasa urgensi untuk mendorong konsumen membeli produk tersebut atau biasa juga dikenal dengan istilah FOMO (Fear Of Missing Out).

Sebagai contoh, Anda dapat memberi tahu bahwa produk tersebut adalah edisi terbatas dan hanya tersedia dalam kurun waktu tertentu; ada diskon 30% hanya untuk pembelian di hari itu; atau konsumen bisa mendapatkan hadiah gratis jika membeli lebih dari dua produk.

Dengan begitu, konsumen akan merasa bahwa mereka harus membeli produk tersebut sekarang juga agar tidak kelewatan keuntungan yang bisa didapatkan. Lagi pula, jika setelah pertama kali ditawarkan konsumen tidak membeli produknya, maka akan makin sulit untuk menawarkan mereka agar membeli produk kedua kalinya. Jadi, pastikan untuk menciptakan rasa urgensi pada penawaran pertama.



7. Hubungi Kembali

Anda harus menghubungi kembali calon konsumen setelah mengirimkan sebuah proposal penjualan, serta konsumen yang sudah ada setelah mereka melakukan pembelian. Coba tanyakan kembali apakah mereka masih memiliki pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai produknya. Dengan begitu, mereka akan makin percaya kepada Anda dan makin terdorong untuk membeli produknya.


Gunakan Email Marketing Untuk Menawarkan Produk


Email Marketing Untuk Menawarkan Produk

Salah satu cara menawarkan produk ke konsumen yang paling efektif di era digital seperti sekarang adalah dengan melakukan e-mail marketing. Anda dapat menawarkan berbagai macam produk baru, promosi, hingga memberikan buletin terkait merek Anda melalui e-mail saja.

Untuk melakukan kegiatan e-mail marketing yang baik dan efektif, yuk gunakan aplikasi e-mail marketing di Indonesia dari Jatis Mobile sekarang juga!